Pemutus Tenaga (PMT) berperan sebagai pengaman untuk menjaga keamanan
penyaluran listrik, namun terkadang pada PMT mengalami gangguan yang menyebabkan
kegagalan dalam beroperasi. Akibat dari kegagalan operasi dapat mengakibatkan
terjadinya flashover dan jika parah dapat menimbulkan ledakan, sehingga dilakukan
beberapa pengujian untuk mengetahui kelayakan operasi dari PMT tersebut yang
nantinya menentukan penyebab flashover terjadi. Metode penelitian yang digunakan
membandingkan hasil pengujian terhadap standar yang berlaku dan analisis berdasarkan
gangguan yang telah terjadi sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
pengukuran tahanan isolasi dalam kurun waktu 3 tahun mengalami penurunan
kemampuan isolasi yang cukup signifikan dengan nilai terendah 24,6 GΩ pada tahun
2021 namun masih memenuhi standar sebesar >1 MΩ/1kV. Kemudian pada pengukuran
tahanan kontak, dalam kurun waktu 3 tahun mengalami kenaikan dan pada tahun 2021
mencapai 84,8 �Ω dimana nilai ini cukup besar. Pengukuran keserempakan waktu buka
tutup PMT dalam kurun waktu 3 tahun tidak mengalami kenaikan waktu signifikan dan
nilai masih memenuhi standar <10 ms dengan nilai tertinggi tahun 2021 dengan selisih
0,5 ms pada closing time. Pada pengukuran tekanan gas SF6, tahun 2021 kualitas gas SF6
dalam keadaan buruk yaitu tekanan sebesar 3,5 bar sedangkan standar acuan Alsthom
minimum 3,5 bar yang artinya sudah termasuk kritis sehingga pada tahun 2022 gas SF6
habis dan menyebabkan flashover.