Dalam perkembangan proyek konstruksi di indonesia, pelaksanaan keselamatan dan Kesehatan kerja masih belum ideal. Dengan ini salah satu upaya dalam menanggulangi kecelakaan dan keselamatan kerja di tempat kerja adalah dengan menerapkan peraturan perundang-undangan. Dasar hukum yang diterapkan undang- undang tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu: Undang-undang No. 1/1970 tentang keselamatan kerja dan undang-undang No. 23/1992 tentang kesehatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah mencari level risiko, mengetahui penerapan prosedur dan mengidentifikasi faktor-faktor risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek jalur kereta api bandara Yogyakarta International Airport. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis melalui matriks level risiko pada proyek jalur kereta api bandara Yogyakarta international airport ini masih dalam kategori RENDAH / dengan persentase 0% (Nol Kecelakaan), Karena jenis kecelakaannya Tidak terjadi cedera/penyakit, tenaga kerja dapat langsung bekerja Kembali atau ditangani langsung oleh k3 dilapangan. Penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada poyek jalur kereta api bandara Yogyakarta international airport tergolong baik dan menggunakan penerapan yang bagus dengan adanya rambu rambu dan cek Kesehatan. Factor yang memberikan pengaruh atau sumbangan terbesar terhadap keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) sangat kuat terhadap penerapannya.

In the development of construction projects in Indonesia, the implementation of Health, Safety, and Environment (HSE) is still not good enough yet. One of the efforts in dealing with work accidents is to apply laws and regulations. The legal basis applied by the law on Health, Safety, and Environment (HSE) are: Law No. 1/1970 about safety work and law no. 23/1992 about occupational health. The purpose of this research is to find out the risk level, know the implementation of procedures and identify the risk factors of Health, Safety, and Environment (HSE) in the Yogyakarta International Airport railway project. Based on the results of data processing and analysis through the risk level matrix, on the Yogyakarta International Airport railway project is still in LOW category/with a percentage of 0% ( Zero Accidents), due to the type of accident, there is no injury/illness, the workers can return to work immediately or be handled directly by HSE’s responsible person in the field. The application of HSE on the Yogyakarta International Airport railway project is quite good and use good practices with signs and health checks. Factors that have the greatest influence or contribution to Health, Safety, and Environment (HSE) are very strong in their application.