Jalan sebagai sarana infrastruktur berperan penting dalam sektor perhubungan dan berbagai bidang kehidupan baik dalam bidang perekonomian, pendidikan, pengebangan pariwisata, kesehatan, sosial budaya dan yang lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bekasi jumlah penduduk berdasarkan hasil SP2020 adalah sebanyak 2,54 juta jiwa dengan Luas Kota Bekasi secara keseluruhan mencapai 210,49 km2 , Sebagian besar wilayah Kecamatan di Kota Bekasi memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Analisa yang akan dilakukan didasarkan pada kerusakan jalan yang menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan pengguna jalan. Dalam menentukan tingkat kerusakan digunakan metode Pavemanet Condition Index (PCI) dan Metode Bina Marga. Dengan pengamatan secara visual data yang diukur berupa dimensi luas kerusakan dan volume kendaaan yang melintasi jalan yang dianalisan. Dengan panjang jalan yang akan dianalisa sepanjang 1km dan luas jalan adalah 5 m dibagi menjadi 10 segmen dengan luas persegmen adalah 500 m². Dari analisa yang dilakukan didapatkan bahwa tingkat kerusakan jalan pada jalan raya desa Sriamur dengan metode PCI mendapat angka 27,9 dengan nilai kondisi kerusakan adalah buruk. Sedangkan dengan metode bina marga mendapat angka 5,2 dan masuk kedalam skala prioritas memerlukan program pemeliharaan berkala. Dari kedua metode tersebut jalan raya sriamur merupakan jalan dengan kondisi kerusakan buruk dengan skala prioritas memerlukan perawatan jalan secara berkala dan solusi penanganan dapat dilakukan dengan strategi penanganan dengan penutupan retak, perawatan permukaan, penambalan permukaan sesuai dengan jenis kerusakan.

Roads as infrastructure facilities play an important role in the transportation sector and various fields of life, both in the fields of economy, education, tourism development, health, socio-culture and others. Based on data from the Bekasi City Central Statistics Agency, the population based on the results of SP2020 is 2.54 million people with the total area of Bekasi City reaching 210.49 km2. Most of the sub-districts in Bekasi City have a high population density. The analysis to be carried out is based on road damage that causes discomfort and insecurity for road users. In determining the level of damage, the Pavemanet Condition Index (PCI) method and the Highways Method are used. By visual observation, the measured data is in the form of the dimensions of the damage area and the volume of vehicles crossing the analyzed road. The length of the road to be analyzed is 1km and the road area is 5 m2 divided into 10 segments with a segment area of 500 m². From the analysis carried out, it was found that the level of road damage on the Sriamur village highway with the PCI method got a number of 27.9 with the value of the damage condition being bad. Meanwhile, the bina marga method gets a score of 5.2 and is included in the priority scale requiring a periodic maintenance program. Of the two methods, the Sriamur highway is a road with bad damage conditions with a priority scale requiring regular road maintenance and handling solutions can be carried out with a handling strategy with crack closure, surface treatment, surface patching according to the type of damage.