Dalam proyek konstruksi baik saat pelaksanaan berlangsung maupun pasca pelaksanaan konstruksi seringkali ditemukan berbagai masalah, salah satunya adalah cacat beton. Cacat pada beton ini sering dijumpai pada elemen struktur seperti balok, kolom pelat lantai dan shear wall. Dengan adanya cacat pada beton yang ditemukan di lapangan, menunjukkan bahwa adanya ketidaksesuaian yang terjadi pada saat proses pembuatan beton tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui cacat beton yang terjadi pada kolom dan balok, mengetahui berapa besar persentase cacat beton yang terjadi serta menentukan metode perbaikan yang tepat. Adapun cacat beton yang ditemukan dalam penelitian ini adalah honeycomb, beton scaling/spalling, beton retak (crack), dan beton melendut/menggembung dengan persentase cacat pada kolom sebesar 24,64% sedangkan pada balok sebesar 19,93%. Adapun metode perbaikan yang dilakukan adalah dengan metode chipping, metode patching, dan metode hacking yang disesuaikan dengan jenis kecacatan yang terjadi pada beton.

In construction projects, both during implementation and after construction, various problems are often found, one of which is concrete defects. Defects in concrete are often found in structural elements such as beams, floor slab columns and shear walls. The presence of defects in the concrete found in the field indicates that there is a discrepancy that occurred during the concrete manufacturing process. The purpose of the study was to determine the concrete defects that occur in the columns and beams, to determine the percentage of concrete defects that occur and to determine the appropriate repair method. The concrete defects found in this study were honeycombs, scaling/spalling concrete, cracked concrete, and swelled/bulged concrete with the percentage of defects in the column by 24.64% while in the beam by 23.91%. The repair method used is the chipping method, patching method, and hacking method that is adjusted to the type of defects that occur in the concrete.