Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan limbah abu cangkang kerrang darah sebagai bahan pengganti filler pada campuran aspal HRS-WC dapat memenuhi parameter Marshall atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen pada benda uji yang mengkaji parameter Marshall dengan variasi 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%. Setelah dilakukan pengujian terhadap material rancangan campuran kadar aspal optimum didapat sebesar 7,2%. Pengujian dengan menggunakan abu cangkang kerrang darah ini menghasilkan nilai maksimum dengan variasi presentase 2,5% dengan nilai stabilitas 1688,57kg, Void In Mineral 4,57%; Void filled Asphalt 7,50%; Void Mix in Aggregate 20,26%; Flow 4,67mm; Density 2,18; dan Marshall Qoutient 3711,24 kg/mm. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa abu cangkang kerrang darah secara teknis dapat dipertimbangkan untuk diterapkan pada lapiran permukaan jalan sebagai bahan material filler pengganti atau alternatif.

This study aims to determine whether the use of Darah clam shell ash waste as a filler substitute in the HRS-WC asphalt mixture can meet Marshall parameters or not. The method used in this study is an experimental method on test objects that examine Marshall parameters with variations of 0%, 2.5%, 5%, 7.5% and 10%. After testing the material for the mix design, the optimum asphalt content was obtained at 7.2%. Tests using blood shell ash produced the maximum value with a percentage variation of 2.5% with a stability value of 1688.57kg, Void In Mineral 4.57%; Void filled Asphalt 7.50%; Void Mix in Aggregate 20.26%; Flow 4.67mm; Density 2.18; and Marshall Qoutient 3711.24 kg/mm. From these results it can be concluded that the ash of Darah clam shells can technically be considered to be applied to the road surface as a substitute or alternative filler material.