Risiko pada suatu proyek merupakan hal yang hampir tidak bisa dihindari. Maka dari itu manajemen risiko pada suatu proyek sangat dibutuhkan. Manajemen risiko pada suatu proyek merupakan suatu proses identifikasi risiko, analisis risiko, serta membuat solusi penanganan dari risiko tersebut. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai faktor risiko yang terjadi pada Proyek Preservasi Jalan Ruas Yetti-Ubrub-Yambra-Towe Hitam, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif melalui wawancara dan analisis deskriptif kuantitatif melalui perhitungan menggunakan aplikasi SPSS 22. Dari analisis data yang dilakukan, faktor risiko yang ada pada Proyek Preservasi Jalan Ruas Yetti-Ubrub-Yambra-Towe Hitam, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua meliputi faktor politis, faktor lingkungan, faktor ekonomi, faktor keuangan, faktor alam, faktor proyek, faktor tenaga kerja, faktor teknis, faktor kriminal, dan faktor keselamatan. Faktor risiko tertinggi adalah faktor lingkungan dengan nilai mean 3,77 yang menunjukkan bahwa faktor tersebut merupakan fator risiko yang paling sering terjadi dalam proyek.

The risk to a project is almost inevitable. Therefore, risk management on a project is needed. Risk management in a project is a process of risk identification, risk analysis, and making solutions to handle such risks. In this study, it will be examined about risk factors that occur in the Yetti-Ubrub-Yambra-Towe Hitam Road Preservation Project, Keerom, Papua. The research method used is qualitative descriptive analysis through interviews and quantitative descriptive analysis through calculations using SPSS 22 application. From data analysis, risk factors in the Yetti-Ubrub-Yambra-Towe Hitam Road Preservation Project, Keerom, Papua are political factors, environmental factors, economic factors, financial factors, natural factors, project factors, labor factors, technical factors, criminal factors, and safety factors. The highest risk factor is an environmental factor with a mean value of 3.77 which indicates that it is the most common risk factor in the project.