Saat ini dunia konstruksi sangat berkembang di Indonesia. Konstruksi sendiri adaIah kegiatan membangun prasarana maupun sarana. Salah satunya yaitu pembangunan bendungan bendungan di seluruh tanah air. Sejak 1970-an, perkembangan industri dan urbanisasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK) berkembang dengan cepat. Sehingga mendorong peningkatan kebutuhan air kota dan industri secara pesat. Melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWS C3), pemerintah Indonesia menetapkan rencana induk untuk pasokan air kota dan industri, salah satunya dengan membangun bendungan Karian. Pada bendungan Karian ditetapkan menggunakan tipe pelimpah samping (side spillway) dan pintu pelimpah dengan elevasi mercu yang berbeda. Pada penelitian ini, dilakukan analisis untuk menghitung outflow dari masing-masing pelimpah apabila terjadi banjir dengan kala ulang Q1000 tahun dan QPMF. Penelitian dilakukan untuk menghitung debit banjir yang akan melewati side spillway dan pintu pelimpah. Penelitian ini dilakuakan dengan menghitung curah hujan kemudian menghitung hujan rencana serta menghitung debit banjir yang akan terjadi. Pada penelitian ini data hujan yang digunakan yaitu dari tahun 2008-2019. Berdasarkan penelitian atau hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan di dapat debit inflow dengan kala ulang Q1000 tahun sebesar 770,2 m3/detik dan debit inflow dengan kala ulang QPMF sebesar 2191,4 m3/detik. Dari hasil analisis debit outflow yang melewati Side Spillway dengan debit inflow Q1000 tahun adalah sebesar 84 m3/detik, outflow side spillway + 1 pintu adalah sebesar 188,5 m3/detik, dan outflow side spillway + 2 pintu adalah sebesar 210,3 m3/detik. Dari hasil analisis debit outflow yang melewati Side Spillway dengan debit inflow QPMF adalah sebesar 373,6 m3/detik, Outflow Side Spillway + 1 pintu adalah sebesar 685,8 m3/detik, dan outflow side spillway + 2 pintu adalah sebesar 766,6 m3/detik.

Currently, the world of construction is very developed in Indonesia. Construction itself is the activity of building infrastructure and facilities. One of them is the construction of dams throughout the country. Since the 1970s, industrial development and urbanization in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (JABODETABEK) have grown rapidly. Thus encouraging the rapidly increasing demand for urban and industrial water. Through the Cidanau, Ciujung, Cidurian River Basin Area (BBWS C3), the Indonesian government established a master plan for municipal and industrial water supply, one of which is by building the Karian dam. The Karian dam is determined using a side spillway and a Gate Spillway with different elevations . In this study, an analysis was carried out to calculate the outflow of each spillway in the event of a flood with a period of Q1000 years and QPMF. The research was conducted to calculate the flood discharge that will pass through the side spillway and spillway gate. This research was carried out by calculating the rainfall then calculating the rain plan and calculating the flood discharge that would occur. In this study, the rain data used were from 2008-2019. Based on the research or the results of the analysis of calculations that have been done, it is found that the inflow discharge with a Q1000 year return period is 770.2 m3/ second and the inflow discharge with a QPMF return period is 2191.4 m3 / second. From the results of the analysis of the outflow through the Side Spillway with a Q1000 year inflow of 84 m3 / second, the side spillway + 1 door outflow is 188.5 m3 / sec, and the side spillway + 2 door outflow is 210.3 m3 / sec. From the results of the analysis of the outflow that passes through the Side Spillway with the QPMF inflow of 373.6 m3 / second, the outflow for side spillway + 1 Door is 685.8 m3 / second, and the outflow for side spillway + 2 doors is 766.6 m3. / second