Pilot Fuel Pump merupakan salah satu komponen pada pembangkit listrik yang berada di bagian jalur bahan bakar, Pilot Fuel Pump adalah pompa pada jalur pilot yang digunakan untuk menaikan tekanan yang akan di salurkan ke Injector. Dengan tekanan yang tinggi sampai 800-900 bar kemudian bahan bakar akan di alirkan ke Injector pilot untuk pengkabutan ke dalam silinder.dengan tekanan yang tinggi dari pilot dapat mempengaruhi nilai efisiensi dari engine,paada skripsi ini dilakukan perhitungan untuk mengjitung efisiensi dari engine denganmenggunakan pilot dan tanpa menggunakan pilot dan dengan variasi beban yang berbeda yaitu 50%,75%,100%.perhitungan dilakukan dengan menghitung Specific fuel consumption,heat rate,dan effisiensi thermal .pada perhitungan terdapat beerapa faktor yang menyebabkan hasil dari perhitungan tidak sesuai dengan yang seharusnya ,dimana pada beban 75% hasil dari perhitungan berbanding terbalik dengan nilai dari beban 50% dan 100% dan tak sesuai dengan yang seharusnya pada sistem di PLTMGU lombok peaker ,yang dimana hasil yang berbeda tersebut dapat terjadi karena bebrapa faktor yaitu filter udara ngeblok/tersumbat sehingga perbandingan udara dan bahan bakar menjadi tidak seimbang,udara yang kurnag mengakibatkan terlalu banyak menggnakan bahan bakar yang dibakar ,dan menyebabkan pembakaran tidak disempurna

The Pilot Fuel Pump is one of the components in the power plant which is in the fuel line section, the Pilot Fuel Pump is a pump on the pilot line that is used to increase the pressure that will be channeled to the injectors. With a high pressure of up to 800-900 bar then the fuel will flow to the pilot injector for fogging into the cylinder. With high pressure from the pilot it can affect the efficiency value of the engine, in this thesis calculations are carried out to calculate the efficiency of the engine using a pilot and without using a pilot and different load variations, namely 50%, 75%, 100%. The calculation is carried out by calculating the Specific fuel consumption, heat rate, and thermal efficiency. In the calculation there are several factors that cause the results of the calculation not to match what it should be, where the load 75% of the results from the calculation are inversely proportional to the load values of 50% and 100% and are not in accordance with what should be in the PLTMGU lombok peaker system, where these different results can occur due to several factors, namely air that is blocked / clogged so that the ratio of air and fuel become unbalanced, lack of air results in too much uses a lot of fuel that is burned, and causesincomplete combustion