Batubara adalah sumber daya atau bahan bakar utama dari PLTU Suralaya. Nilai kalor batubara merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembakaran dalam suatu boiler sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai kalor berpengaruh pada efisiensi boiler. Standar yang digunakan dalam perhitungan efisiensi boiler yaitu ASME Standart PTC 4.1 dimana standar tersebut menjelaskan metode dan kondisi dimana boiler harus diuji untuk menentukan efisiensinya. Metode yang dipakai untuk perhitungan efisiensi boiler ialah Direct Method/Input-Output Method dan Indirect Method/Heat Loss Method. Penelitian ini menggunakan nilai kalori barubara 4238 kcal/kg, 4472 kcal/kg, 4656 kcal/kg dan 5051 kcal/kg, dari hasil penelitian menunjukan adanya perubahan efisiensi boiler dengan nilai kalori batubara berbeda. Efisiensi boiler tertinggi pada nilai kalori 5051 kcal/kg dengan nilai efisiensi boiler sebesar 86,625%. Terjadi perubahan pula pada specific fuel consumption batubara dengan nilai kalori batubara yang berbeda. Nilai specific fuel consumption terendah dengan menggunakan nilai kalori batubara 5051 kcal/kg. Hal ini membuktikan bahwa nilai kalor batubara berpengaruh dengan efisiensi boiler dimana semakin tinggi nilai kalor batubara maka semakin tinggi nilai efisiensi boiler serta semakin tinggi nilai kalor batubara maka semakin rendah nilai specific fuelconsumption.

Coal is the main resource or fuel for PLTU Suralaya. The calorific value of coal is an inseparable part of the combustion process in a boiler, so this study aims to determine whether the calorific value affects the efficiency of the boiler. The standard used in calculating boiler efficiency is ASME Standard PTC 4.1 where the standard describes the methods and conditions under which the boiler must be tested to determine its efficiency. The method used for calculating boiler efficiency is the Direct Method/InputOutput Method and the Indirect Method/Heat Loss Method. This study uses the calorific value of coal 4238 kcal/kg, 4472 kcal/kg, 4656 kcal/kg and 5051 kcal/kg. The highest boiler efficiency is at a calorific value of 5051 kcal/kg with a boiler efficiency value of 86.625%. There is also a change in the specific fuel consumption of coal with a different calorific value of coal. The lowest specific fuel consumption value is using the coal calorific value of 5051 kcal/kg. This proves that the calorific value of coal has an effect on boiler efficiency where the higher the calorific value of coal, the higher the boiler efficiency value and the higher the calorific value of coal, the lower the specific fuel consumption value.