Muara Baru terletak di Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, dimana memerlukan pengembangan dan pengamanan pesisir serta perlindungan bagi penduduk setempat. Maka dengan menganalisis karakteristik gelombang pantai, kerusakan pada suatu daerah pantai tidak akan terjadi dan akan menjaga keselamatan pelayaran hingga infrastruktur pantai. Permasalahan yang terjadi di Muara Baru seperti abrasi (erosi), dimana terjadinya pergerakan dari kapal yang mengakibatkan arus gelombang secara konsisten, sehingga terjadinya kerusakan infrastruktur yang terletak didekat pantai. Penelitian di Muara Baru ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gelombang yang dimana berupa tinggi gelombang. Gelombang diprediksi melalui metode hindcasting yang berdasarkan SPM (Shore Protection Manual) dengan data angin yang mencatat kecepatan dan arah angin maksimum bulanan selama 10 tahun terakhir. Hasil dari analisis metode hindcasting (peramalan gelombang), dimana nilai maksimum kecepatan ialah 17,00 m/s. Pada windrose persentase kecepatan angin sebesar 24,00% (calms) sehingga dapat dianalisa bahwa kondisi anginnya tenang, arah datangnya angin dominan dari besaran nilai persentase adalah arah barat. Berdasarkan data ini, maksimum elevasi tinggi gelombang +3,553 m. Maka dari pembahasan ini, Muara Baru memerlukan penanganan abrasi (erosi pantai) dengan membangun struktur pengaman pantai.

Muara Baru is located in Penjaringan Subdistrict, Penjaringan Village, North Jakarta City, which requires development and coastal security and protection for local residents. So by analyzing the characteristics of coastal waves, damage to a coastal area will not occur and will maintain the safety of shipping to coastal infrastructure. Problems that occur in Muara Baru such as abrasion (erosion), where the movement of ships that cause wave currents consistently, resulting in damage to infrastructure located near the coast. This research in Muara Baru aims to determine the characteristics of waves in the form of wave height. Waves are predicted through the hindcasting method based on SPM (Shore Protection Manual) with wind data that records monthly maximum wind speed and direction for the last 10 years. The results of the hindcasting method analysis (wave forecasting), where the maximum value of speed is 17.00 m/s. In the windrose, the percentage of wind speed is 24.00% (calms) so that it can be analyzed that the wind conditions are calm, the dominant wind direction from the percentage value is west. Based on this data, the maximum wave height elevation is +3.553 m. So from this discussion, Muara Baru requires handling abrasion (coastal erosion) by building a coastal safety structure.