Superkonduktor adalah suatu material tanpa adanya hambatan listrik di bawah suhu tertentu. Superkonduktor dapat menghantarkan arus listrik walaupun tanpaiiadanya sumber tegangan. tujuan penelitian ini Mengidentifikasi tekstur kristalografi kawat superkonduktor , Mg1.00B2.00 dan Mg4.00O4.00 dengan hasil difraksi dan XRD peaks-2θ, Mengobservasi struktur mikro kawat superkonduktor , Mg1.00B2.00 dan Mg4.00O4.00dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM), Mengobservasi dan menganalisis penyebaran pada kawat superkonduktor , Mg1.00B2.00 dan Mg4.00O4.00. Hasil rata-rata pengujian kekerasan kawat superkonduktor MgB2 AR1 sebesar 406,4 HV dan MgB2 BR1 sebesar 427,74 HV dan dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan MgB2 BR1 lebih tinggi nilai kekerasannya dibanding MgB2 AR1. Dari hasil pengujian XRD Senyawa Mg4.00O4.00 merupakan struktur Heksagonal dan senyawa Mg1.00B2.00 merupakan stuktur kubik. Uji mapping bahwa adanya daerah keretakan disebabkan oleh senyawa mgb2 yang telah mengalami kerapuhan atau getas.

A superconductor is a material without any electrical resistance under a certain temperature. Superconductors can conduct electric current even in the absence of a voltage source. The purpose of this study was to identify the crystallographic texture of the superconducting wire , Mg1.00B2.00 and Mg4.00O4.00 with diffraction results and XRD peaks-2θ, to observe the microstructure of the superconducting wire , Mg1.00B2.00 and Mg4.00O4.00 using scanning electron microscope (SEM), Observing and analyzing the spread on superconducting wire Mg1.00B2.00 and Mg4.00O4.00. The results of the average hardness test for superconducting wire MgB2 AR1 are 406.4 HV and MgB2 BR1 are 427.74 HV and it can be concluded that the hardness value of MgB2 BR1 is higher than MgB2 AR1. From the XRD test results, the compound Mg4.00O4.00 is a heksagonal structure and the compound Mg1.00B2.00 is a cubic structure. Mapping test that the crack area is caused by the mgb2 compound that has experienced brittleness or brittleness.