Seiring berkembangnya waktu kebutuhan untuk paving block semakin meningkat, hal ini menyebabkan kebutuhan bahan campuran paving block juga ikut meningkat seperti semen dan pasir. Paving block biasa digunakan untuk perkerasan jalan, halaman rumah, trotoar dan lainnya. Untuk mendapatkan mutu yang baik maka biasanya memakai bahan atau material yang baik, juga dicari alternatif pengganti susunannya tanpa mengurangi mutu, salah satunya yaitu dengan menggunakan ampas tebu sebagai bahan tambah dalam pembuatan paving block. Pada penelitian ini akan meneliti pengaruh ampas tebu sebagai bahan tambah dalam paving block ditinjau dari tekan dan penyerapan air. Paving block normal (0% ampas tebu) memiliki kekuatan tekan 25,50 MPa. Peningkatan kekuatan terjadi pada variasi 2,5% (26,30 MPa), 5% (27,80 MPa), dan 10% (28,40 MPa). Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan ampas tebu hingga 10% dapat meningkatkan kekuatan, tetapi lebih dari itu justru menyebabkan penurunan kekuatan.

As the time of the growing need for paving block increased, the need for paving block also contributed to the increase in cement and sand. Paving block is common for road work, yard, sidewalk and other paving. For its good quality, it is usually used in good materials or materials, and it is sought for alternate molds without reducing quality, one of which is using sugarcane pulp asan addition to paving block. In this study it will study the impact of sugarcane dregs as an added ingredient in paving block views from press and absorption of water. Normal paving block (0% of the cane pulp) has the power to press 25.50 mpa. Increased strength occurs in 2.5% variation (26.30 mpa), 5% (27.80 mpa), and 10% (28.40 mpa). This suggests that adding sugarcane stalks up to 10% increases in strength, but more than that can actually cause a decline in power.