Pemilihan metode estimasi biaya yang tepat menentukan kebijakan yang digunakan dalam menentukan seberapa besar investasi yang akan dilaksanakan dan menjadi dasar acuan demi peningkatan efisiensi dan efektivitas suatu pekerjaan dalam konstruksi. Simulasi visual yang dihasilkan oleh Building Information Modeling (BIM) membantu perencana memahami dampak proyek terhadap manajemen biaya, termasuk memperhitungkan biaya dengan akurat karena estimasi dari pemodelan BIM yang detail yang memuat informasi tentang volume bangunan dan spesifikasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode BIM, yang dimana pengolahan datanya menggunakan software Revit Autodesk versi tahun 2021. Perencanaan dilakukan dengan mempresentasikan gambar 2D menjadi 3D yang akan menghasilkan schedule/quantities material berupa volume beton dan berat besi tulangan yang digunakan untuk mengestimasikan biaya material beton dan besinya. Hasil dari penelitian ini diperoleh volume beton pekerjaan borepile sebesar 386,79 m3 , volume beton lean concrete sebesar 4,02 m3, volume beton pile cap sebesar 117,50 m3, volume beton pier sebesar 55,25 m3 dan volume beton pierhead sebesar 624,76 m3. Sedangkan berat besi yang diperoleh untuk pekerjaan borepile sebesar 46.406,93 kg, total berat besi pekerjaan pile cap sebesar 7.038,64 kg, total berat besi pekerjaan stek kolom sebesar 6.622,44 kg, total berat besi pekerjaan pier sebesar 13.301,81 kg dan total berat besi pekerjaan pierhead sebesar 6.918,06 kg. Sehingga, hasil estimasi biaya yang diperoleh dengan menggunakan BIM sebesar Rp2.313.502.851 dengan rincian biaya pekerjaan beton diperoleh sebesar Rp1.301.875.528 dan biaya pekerjaan besi tulangan diperoleh sebesar Rp1.011.627.323.

The choice of the right cost estimation method determines the policy for determining the amount of investment to be made. It serves as a reference for increasing efficiency and effectiveness, becoming the basis for improving the efficiency and effectiveness of construction work. Visual simulations created by Building Information Modeling (BIM) help planners understand the impact of projects on cost management, enabling accurate cost estimation. Cost management involves accurately calculating costs through detailed BIM modeling, which contains information about building volumes and specifications. The research method used is the BIM method, and the data processing is carried out using BIM software, specifically the 2021 version of Autodesk's Revit software. Planning involves converting 2D images into 3D to generate material schedules/quantities, such as the volume of concrete and the weight of reinforcing iron, which is then used to estimate the cost of concrete and iron materials. The study results obtained the following concrete volumes 386.79 m3 for bore pile work, 4.02 m3 for lean concrete, 117.50 m3 for pile cap concrete, 55.25 m3 for pier concrete, and 624.76 m3 for pierhead concrete. The iron weights obtained are 46,406.93 kg for bore pile work, 7,038.64 kg for pile cap work, 6,622.44 kg for column cutting work, 13,301.81 kg for pier work, and 6,918.06 kg for pierhead work. Thus, the cost estimation results obtained using BIM amounted to Rp2,313,502,851 with details of the cost of concrete work obtained at Rp1,301,875,528 and the cost of reinforcing ironwork obtained at Rp1,011,627,323.