Pembangunan dalam bidang konstruksi di Indonesia dari tahun ketahun semakin berkembang baik dari segi desain mau pun sistem konstruksi yang digunakan. Beberapa sistem tersebut antara lain sistem konvensional dan precast. Sistem konvensional pelaksanaan pengecorannya di lakukan di lokasi sedangkan pracetak pelaksanaanya meliputi proses produksi di lakukan di tempat khusus, kemudian di bawa ke site untuk di susun menjadi satu kesatuan struktur yang utuh. Di dalam pelaksanaan sistem konvensional terdapat beberapa kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama , control kualitas yang kurang baik serta membutuhkan banyak bekisting dan pekerja, sehingga terjadi pembengkakan biaya dan waktu. Sedangkan sistem pracetak dapat mereduksi jumlah tenaga kerja dan kebutuhan bekisting sehingga dapat meminimalkan biaya dan waktu pelaksanaan.
Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan sistem konvensional dan precast hal slab pada proyek Pembangunan Gedung Office Proklamasi 46 Jakarta dari segi waktu dan biaya. Metode yang dilakukan diproyek tersebut adalah sistem konvensional / cor di lokasi. Pada tugas akhir ini di rencanakan alternatif berupa precast half slab. Data analisis yang diperlukan untuk sistem ini adalah data sekunder dan data primer Dimana data primer wawancara dengan pihak terkait mengenai pabrikasi half slab precast di on site, dan data sekunder meliputi shop drawing,permen PUPR No. 28/PRT/2016 dan Ahsp Kota Jakarta 2022. Untuk perencanaan biaya menggunakan perhitungan Analisa dari AHSP Kota Jakarta. Adapun analisa sistem konvensional dengan half slab precast membutuhkan waktu pelaksanaan 169,19 hari dengan biaya Rp. 10.140.218.957 sedangkan untuk half slab precast membutuhkan waktu pelaksanaan 153,58 hari dengan biaya Rp. 8.630.618.522 .

Development in the field of construction in Indonesia from year to year is growing both in terms of design and construction systems used. Some of these systems include conventional and precast systems. The conventional system of casting is carried out on site while the precast implementation includes the production process in a special place, then brought to the site to be arranged into a complete structural unit. In the implementation of conventional systems there are several shortcomings, namely requiring a long time, poor quality control and requiring a lot of formwork and workers, resulting in cost and time overruns. While the precast system can reduce the number of workers and formwork requirements so as to minimize costs and implementation time.
This study will compare the conventional and precast hal slab systems in the Proklamasi 46 Jakarta Office Building Construction project in terms of time and cost. The method used in the project is a conventional system / cast on site. In this final project, an alternative is planned in the form of precast half slab. The analysis data required for this system is secondary data and primary data Where primary data is interviews with related parties regarding the fabrication of precast half slabs on site, and secondary data includes shop drawings, PUPR candy No. 28 / PRT / 2016 and Ahsp Jakarta City 2022. For cost planning using the calculation of Analysis from AHSP Jakarta City. The analysis of the conventional system with half slab precast requires 169.19 days of implementation time at a cost of Rp. 10.140.218.957 while for half slab precast requires 153.58 days of implementation time at a cost of Rp.8.630.618.522