Analisis perbandingan performa energi, kerja turbin, kehilangan panas, dan efisiensi energi sebelum dan sesudah overhaul MI menunjukkan perubahan signifikan. Pada beban 100%, energi HP turun dari 165,71 MW menjadi 142,95 MW, energi IP menurun dari 103,33 MW menjadi 99,17 MW, dan energi LP berkurang dari 44,91 MW menjadi 42,94 MW, sementara energi total menurun dari 313,95 MW menjadi 285,06 MW. Kerja turbin HP dan IP juga mengalami penurunan, dari 149,12 MW menjadi 127,23 MW dan dari 100,21 MW menjadi 95,67 MW, sedangkan kerja turbin LP sedikit meningkat dari 33,46 MW menjadi 34,23 MW. Total kerja turbin menurun dari 282,78 MW menjadi 257,12 MW. Heat loss total menurun dari 31,16 kW menjadi 27,94 kW pada beban 100%. Efisiensi energi meningkat dari 90,07% menjadi 92,31% pada beban 100%. Data ini menunjukkan bahwa overhaul MI berhasil meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi heat loss meskipun ada penurunan dalam performa kerja turbin.

Comparative analysis of energy performance, turbine operation, heat loss, and energy efficiency before and after the MI overhaul showed significant changes. At 100% load, HP energy decreased from 165.71 MW to 142.95 MW, IP energy decreased from 103.33 MW to 99.17 MW, and LP energy decreased from 44.91 MW to 42.94 MW, while total energy decreased from 313.95 MW to 285.06 MW. The work of HP and IP turbines also decreased, from 149.12 MW to 127.23 MW and from 100.21 MW to 95.67 MW, while the work of LP turbines increased slightly from 33.46 MW to 34.23 MW. The total turbine work decreased from 282.78 MW to 257.12 MW. Total heat loss decreased from 31.16 kW to 27.94 kW at 100% load. Energy efficiency increased from 90.07% to 92.31% at 100% load. This data shows that the MI overhaul has succeeded in improving energy efficiency and reducing heat loss despite a decrease in turbine performance.