Penelitian ini membandingkan kinerja operasional mesin diesel di PLTD Pilang UPK Bangka Belitung menggunakan bahan bakar B 0 dan B 35 selama periode tiga bulan (April, Mei, dan Juni). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan bakar B0 consistently memberikan kinerja yang lebih unggul dibandingkan B 35 dalam hal Capacity Factor (CF), Operating Factor (OF), Specific Fuel Consumption (SFC), dan efisiensi sistem. Pada bulan April, CF B 0 mencapai 55.95% sementara B35 hanya 45.22%. Di bulan yang sama, OF B 0 adalah 55.95%, lebih tinggi dari B 35 yang mencapai 45.22%. Specific Fuel Consumption (SFC) untuk B 0 lebih efisien, yakni 0.278 g/kWh, dibandingkan B 35 yang mencapai 0.286 g/kWh. Secara keseluruhan, bahan bakar B 0 menunjukkan efisiensi termal lebih tinggi dengan peningkatan efisiensi hingga 37.68% pada bulan Juni dibandingkan B 35 yang hanya mencapai 36.65%. Hasil ini menunjukkan bahwa B 0 lebih optimal untuk digunakan dalam kondisi operasional yang ada.

This study compares the operational performance of diesel engines at PLTD Pilang UPK Bangka Belitung using B 0 and B 35 fuels for a period of three months (April, May, and June). The results show that B 0 fuel consistently provides superior performance compared to B 35 in terms of Capacity Factor (CF), Operating Factor (OF), Specific Fuel Consumption (SFC), and system efficiency. In April, the CF of B 0 reached 55.95% while the B 35 was only 45.22%. In the same month, the OF B 0 was 55.95%, higher than the B 35 which reached 45.22%. The Specific Fuel Consumption (SFC) for B 0 is more efficient, namely 0.278 g/kWh, compared to B 35 which reaches 0.286 g/kWh. Overall, B 0 fuel showed higher thermal efficiency with an efficiency increase of up to 37.68% in June compared to B 35 which only reached 36.65%. These results show that B 0 is more optimal for use in existing operational conditions.