Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh debit air, head efektif, dan kecepatan spesifik terhadap koefisien kavitasi serta dampaknya terhadap efisiensi turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bili-Bili, Unit 2. Kavitasi, fenomena pembentukan gelembung uap di dalam turbin, dapat mempengaruhi kinerja dan efisiensi turbin. Data yang digunakan meliputi nilai debit air, head efektif, dan kecepatan spesifik dari turbin pada beban variatif (4.200 kW, 5.300 kW, dan 10.000 kW) sebelum dan sesudah pemeliharaan tahunan pada bulan Agustus 2023 dan Januari 2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa debit air dan head efektifberbanding terbalik dengan tingkat kavitasi, sementara hubungan kecepatan spesifik terhadap koefisien kavitasi berbanding lurus. Hubungan koefisien kavitasi terhadap efisiensi turbin yaitu berbanding terbalik. Pada beban 4.200 kW koefisien kavitasi 0,392 naik menjadi 0,413 dengan efisiensi turbin 65,93 % naik menjadi 70,00 %. Pada beban 5.300 kW koefisien kavitasi 0,367 naik menjadi 0,380 dengan efisiensi turbin 67,59 % naik menjadi 71,05 %. Serta pada beban 10.000 kW koefisien kavitasi 0,359 menjadi 0,367 dengan efisiensi turbin 69,93 % naik menjadi 73,93 %. Penelitian ini menyarankan agar pengoperasian turbin tidak dilakukan pada beban minimum untuk mengurangi risiko kavitasi dan menekankan pentingnya pemeliharaan rutin untuk mempertahankan efisiensi turbin. Penemuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan dan peningkatan kinerja turbin pada PLTA Bili-Bili dan memberikan wawasan tambahan dalam penelitian kavitasi turbin hidrolik.

This study aims to analyze the effect of water discharge, effective head, and specific velocity on the cavitation coefficient and its impact on turbine efficiency at Bili-Bili Hydroelectric Power Plant (PLTA), Unit 2. Cavitation, the phenomenon of vapor bubble formation inside a turbine, can affect turbine performance and efficiency. The data used include water discharge, effective head, and specific speed values of the turbine at varying loads (4,200 kW, 5,300 kW, and 10,000 kW) before and after annual maintenance in August 2023 and January 2024. The analysis results show that water discharge and effective head are inversely proportional to the cavitation rate, while the relationship of specific speed to cavitation coefficient is directly proportional. The relationship of cavitation coefficient to turbine efficiency is inversely proportional. At a load of 4,200 kW the cavitation coefficient of 0.392 increased to 0.413 with a turbine efficiency of 65.93% increasing to 70.00%. At a load of 5,300 kW the cavitation coefficient of 0.367 rises to 0.380 with a turbine efficiency of 67.59 % rising to 71.05 %. And at a load of 10,000 kW the cavitation coefficient of 0.359 becomes 0.367 with a turbine efficiency of 69.93% rising to 73.93%. This study suggests that turbine operation should not be carried out at minimum load to reduce the risk of cavitation and emphasizes the importance of regular maintenance to maintain turbine efficiency. The invention is expected to contribute to the management and improvement of turbine performance.