Negara Indonesia adalah suatu negara yang padat penduduknya, sehingga permintaan kebutuhan akan pembangunan rumah tinggal atau pemukiman semakin meningkat. Untuk pembangunan tersebut membutuhkan beton karena beton sangat penting. Bahan penyusun beton terdiri dari semen hidrolik (Portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah (admixture atau additive). Saat ini beton diartikan telah luas penggunaannya dan dikembangkan menjadi beton ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah yang ada disekitar kita untuk alternatif bahan pengganti agregat normal. Salah satu contoh limbah yang bisa dimanfaatkan adalah limbah dari bore pile. Pada penelitian ini limbah bore pile yang ditambahkan dalam campuran beton sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat kerikil, dengan lama waktu pengujian 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Pengujian dilakukan dengan dua tahap penelitian. Tahap pertama pengujian material dan tahap kedua yaitu pengujian benda uji, yaitu kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Berdasarkan hasil pengujian terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton nilai presentase optimum penambahan limbah bore pile terdapat pada variasi 15% dengan nilai kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 28.497 MPa dan kuat tarik belah beton 2.476 MPa. Hasil ini menunjukkan bahwa pemakaian bahan campuran limbah bore pile dengan kadar 15% dalam campuran beton dapat meningkatkan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah pada mutu beton K 300.

country of Indonesia is a population that is densely populated with the demand for housing or settlement development increasingly increase. For this construction requires concrete because concrete is very important. Concrete constituent material consists of hydraulic cement (Portland cement), coarse aggregate, fine aggregate, water and added material (admixture or additive). At present concrete is interpreted as having wide use and developed into environmentally friendly concrete by utilizing the waste that is around us for alternatives to normal aggregate substitute materials. One example of waste that can be used is waste from bore piles. In this study, bore pile waste was added to the concrete mixture by 5%, 10%, 15%, and 20% of the weight of the gravel, with a testing time of 7 days, 14 days and 28 days. Testing is carried out with two stages of research. The first stage is material testing and the second stage is testing the specimen, namely the compressive strength and tensile strength of the concrete. Based on the results of testing the compressive strength and split strength of the concrete the optimum percentage value of addition of bore pile there is a variation of 15% with a compressive strength at 28 days of age of 28,497 MPa and a concrete split tensile strength of 2,476 MPa. These results indicate that the use of piled waste bore ingredients with 15% levels in concrete mixtures can increase the compressive strength and split tensile strength in K 300 concrete quality.