Ethylene dichloride (EDC) adalah senyawa organik beracun dan reaktif yang sering digunakan dalam industri untuk memproduksi vinyl chloride monomer (VCM), yang kemudian diolah menjadi polyvinyl chloride (PVC). Proses EDC/VCM mencakup klorinasi langsung dan oksiklorinasi untuk menghasilkan EDC, yang kemudian di-cracking menjadi VCM. EDC yang dihasilkan dari proses ini membutuhkan purifikasi lebih lanjut dalam kolom VC 141 dengan bantuan heat exchanger VH 141 untuk menjaga suhu operasi yang optimal. Heat exchanger VH 141 digunakan untuk proses reboiling pada kolom VC 141, yang berfungsi memproses EDC light menjadi produk EDC dan EDC heavys. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan penurunan efektivitas heat exchanger VH 141 dan memberikan rekomendasi solusi untuk mengembalikan performanya ke kondisi optimal. Dari hasil monitoring, diketahui bahwa tekanan outlet steam meningkat dari 0,1 bar menjadi 2,7 bar sejak awal penggunaan pada Januari hingga Maret 2024. Standar maksimal penurunan yang diizinkan adalah 4,5 bar, dan melebihi batas ini dapat menimbulkan masalah pada peralatan dan proses utama.

Ethylene dichloride (EDC) is a toxic and reactive organic compound that is often used in industry to produce vinyl chloride monomer (VCM), which is then processed into polyvinyl chloride (PVC). The EDC/VCM process includes direct chlorination and oxychlorination to produce EDC, which is then cracked into VCM. The EDC produced from this process requires further purification in the VC 141 column with the help of the VH 141 heat exchanger to maintain optimal operating temperature. The VH 141 heat exchanger is used for the reboiling process in the VC 141 column, which functions to process EDC light into EDC and EDC heavy products. This research aims to analyze the factors that cause a decrease in the effectiveness of the VH 141 heat exchanger and provide recommendations for solutions to restore its performance to optimal conditions. From the monitoring results, it is known that the steam outlet pressure increased from 0.1 bar to 2.7 bar from the start of use in January to March 2024. The maximum permitted reduction standard is 4.5 bar, and exceeding this limit can cause problems with equipment and main process.