Dwi. M, Herlanggeng and Yuhanah, Tri (2019) PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL ABU SEKAM PADI, BAMBU DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KEKUATAN BETON. Diploma thesis, ITPLN.
![[thumbnail of Skripsi (2014-21-086).pdf]](https://repository.itpln.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi (2014-21-086).pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Pemakaian bambu sebagai pengganti agregat adalah salah satu usaha untuk mereduksi berat jenis dari beton terutama pada produksi beton ringan. Bambu adalah jenis material organik yang terdiri dari glukosa dan serat seperti layaknya kayu pada umumnya. Serat dapat memberikan manfaat lebih dalam beton. Namun material bambu memberikan konsekuensi berupa menurunnya kuat tekan dan kuat tarik pada beton. Abu sekam padi merupakan limbah hasil penggilingan padi yang tidak terpakai bila tidak diolah dapat mencemari lingkungan. Abu sekam padi mudah didapatkan di seluruh wilayah di Indonesia karena padi sebagai makanan pokok penduduk Indonesia. Karakteristik abu sekam padi yang cukup halus dengan kandungan silika aktif yang tinggi menjadi dasar penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengganti sebagian semen dalam campuran beton. Penggantian sebagian semen menggunakan abu sekam padi merupakan salah satu upaya menjadikan beton lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen, bambu sebagai pengganti kerikil dan superplasticizer dari berat air. Pengujian yang dilakukan kuat tekan , kuat tarik , absorpsi dan nilai slump. Benda uji beton yang dibuat berukuran 15 x 30 cm dan proporsi campuran ada 5 variasi yaitu beton normal, campuran bambu sebagai pengganti kerikil dengan variasi 0%, 10%, 20%, dan 30% dan abu sekam padi sebagai pengganti semen dengan variabel tetap yaitu 10% dan superplasticizer 2% dari air. Untuk pengujian kuat Tarik dan absorpsi dilakukan pada hari ke 28, sedangkan untuk pengujian kuat tekan beton dilakukan pada hari ke 7, 14,28. Hasil pengujian pada umur 28 hari, kuat tekan terendah terdapat pada variasi 4 sebesar 29,252 MPa dengan kuat tarik belah sebesar 1,675 Mpa dan nilai absorpsinya sebesar 4,047%. Kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi 2 sebesar 31.328 MPa dengan kuat tarik belah sebesar 1,864 MPa dan nilai absorpsinya sebesar 4,579 %.
The use of bamboo as an aggregate substitute is one of the efforts to reduce the density of concrete, especially in the production of lightweight concrete. Bamboo is a type of organic material consisting of glucose and fiber like wood in general. Fiber can provide more benefits in concrete. But the bamboo material provides consequences in the form of decreasing compressive strength and tensile strength on concrete. Rice husk ash is unused waste if rice is not processed can contaminate the environment. Rice husk ash is easily available in all regions in Indonesia because rice is the staple food of the Indonesian population. Characteristics of rice husk ash which is quite smooth with high content of active silica is the basis for the use of rice husk ash as a partial substitute for cement in concrete mixtures. The partial replacement of cement using rice husk ash is one of the efforts to make concrete more environmentally friendly. This study aims to determine the effect of using rice husk ash as a substitute for some cement, bamboo as a substitute for gravel and superplasticizer from water weight. Tests carried out by compressive strength, tensile strength, absorption and slump value. The concrete specimens made were 15 x 30 cm and the proportion of mixture were 5 variations, normal concrete, bamboo mixture as gravel substitute with variations of 0%, 10%, 20%, and 30% and rice husk ash instead of cement with a fixed variable namely 10% and superplasticizer 2% from water. For strong testing Pull and absorption is carried out on day 28, while testing for concrete compressive strength is carried out on day 7, 14,28. The test results at the age of 28 days, the lowest compressive strength is in variation 4 of 29.252 MPa with a tensile strength of 1.675 MPa and the absorption value of 4.047%. The highest compressive strength is found in variation 2 of 31,328 MPa with tensile strength of 1,864 MPa and its absorption value is 4,579%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Abu sekam padi, bambu, kuat tekan, kuat tarik, superplasticizer. Rice husk ash, bamboo, compressive strength, tensile strength, superplasticizer |
Subjects: | Bidang Keilmuan > Teknik Sipil Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan > S1 Teknik SIpil |
Depositing User: | Sudarman |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 04:44 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 04:44 |
URI: | https://repository.itpln.ac.id/id/eprint/821 |