Hasil pengujian oleh PT. Testana Indoteknika, tanah pada Proyek Trans Studio Cibubur merupakan jenis tanah lempung organik yang memiliki sifat daya dukung rendah, kadar air tinggi, kuat geser rendah, sifat kembang susut yang besar, kohesif, kompresibilitas yang tinggi serta deformasi yang sangat besar. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan sifat tanah agar tidak terjadi kegagalan struktur akibat runtuhnya tanah dasar fondasi dan berakibat rusaknya struktur bagian atas. Untuk memperbaiki sifat dari tanah ini digunakan stabilisasi kimiawi dengan kapur atau gypsum dengan variasi masing-masing 10%, 15%, 20%, dan 25% dengan lama pemeraman 7 dan 14 hari. Dari variasi campuran kapur atau gypsum, didapatkan nilai persentase optimum untuk penambahan kapur adalah 20% dengan lama pemeraman 14 hari, sedangkan gypsum adalah pada penambahan 25% pemeraman 14 hari. Diantara kedua bahan tersebut, kapur 20% dengan pemeraman 14 hari memberikan hasil paling baik dengan nilai kadar air 34,5166%, Gs = 2,5866, LL = 54,1585%, PL= 43,1634%, IP= 10,9951%, SL= 26,9517%, menaikkan sudut geser menjadi 48⁰8’25,4” dari 15⁰52’51,79” dengan kohesi C=0,1214 kg/cm2. Dari hasil penelitian ini penggunaan kapur dapat menjadi alternatif bahan yang paling baik untuk stabilisasi tanah lempung pada Proyek Trans Studio Cibubur.

Test results by PT. Testana Indoteknika, the soil in Trans Studio Cibubur Project is a type of organic clay soil which has the properties of low carrying capacity, high water content, low shear strength, large shrinkage properties, cohesiveness, high compressibility and very large deformation. Therefore, it is necessary to improve the properties of the soil to avoid structural failure due to the collapse of the foundation ground and result in damage to the upper structure. To improve the properties of this soil used chemical stabilization with lime or gypsum with variations of 10%, 15%, 20%, and 25% respectively with curing time of 7 and 14 days. From the variation of the mixture of lime or gypsum, the optimum percentage value for the addition of lime is 20% with a curing time of 14 days, while the gypsum is at the addition of 25% with curing time of 14 days. Among these two of materials, gypsum 25% with curing time 14 days gave the best result with a water content of 34,5166%, Gs = 2,5866, LL = 54,1585%, PL= 43,1634%, IP= 10,9951%, SL= 26,9517%, increasing friction angle to 48⁰8’25,4” "from 15⁰52'51.79" with cohesion value C=0,1214 kg/cm2. From the results of this research the use of lime can be the best alternative material for stabilizing clay soil in the Trans Studio Cibubur Project.