Program co-firing biomassa telah diterapkan di pembangkit listrik oleh PLN untuk mendukung kebijakan yang berkaitan dengan bauran energi terbarukan. Penggunaan co firing biomassa pada pembangkit akan mempengaruhi kinerja peralatan boiler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh co-firing biomass 5% yaitu tankos dan LRUK dengan coal firing 100% terhadap efisiensi boiler di PLTU Bengkayang Unit 2 berdasarkan data pengujian yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap karakteristik biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit dan pengaruh terhadap baku mutu emisi PLTU. Dengan menggunakan metode tidak langsung (heat losses method) menurut ASME PTC 4.1 diperoleh hasil perhitungan dengan kondisi paling optimal yang dicapai adalah pada saat menggunakan co-firing 5% LRUK, di mana GCV bahan bakar mencapai 3860 kCal/kg menghasilkan efisiensi boiler sebesar 85.29%.

The biomass co-firing program has been implemented in power plants by PLN to support policies related to renewable energy integration. The use of biomass co-firing in power plants affects boiler equipment performance. The objective of this study is to analyze the impact of 5% biomass co-firing, specifically tankos and LRUK, with 100% coal firing on boiler efficiency at Bengkayang Unit 2 Power Plant based on conducted testing data. This research includes an analysis of the characteristics of biomass used as a generator fuel and its influence on power plant emission quality standards. Using the indirect method (heat losses method) according to ASME PTC 4.1, the calculations revealed that the most optimal conditions were achieved when co-firing 5% LRUK, where the fuel's Gross Calorific Value (GCV) reached 3860 kCal/kg, resulting in a boiler efficiency of 85.29%.