Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi termal pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang sebelum dan sesudah pelaksanaan inspeksi pembakaran (combustion inspection). Efisiensi termal merupakan parameter kunci dalam menilai kinerja sebuah pembangkit listrik, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi mesin, peralatan, dan proses pembakaran. Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran dan analisis data operasional PLTG untuk mengevaluasi perubahan efisiensi termal akibat inspeksi pembakaran. Data yang digunakan meliputi temperatur, tekanan, dan konsumsi bahan bakar sebelum dan sesudah inspeksi. Peneliti bisa mendapatkan hasil penelitian dari efisiensi termal, dari hasil perhitungan sebelum combustion inspection yang diperoleh dari perhitungan beban 87,41 MW sebesar 25,38 %, sedangkan sesudah combustion inspection pada perhitungan beban 87,41 MW sebesar 27,63%. Beban 112,5 MW sebelum combustion inspection memiliki efisiensi thermal sebesar 25,99%, sedangkan sesudah combustion inspection beban 112,5 MW memiliki efisiensi sebesar 27,80%

This study aims to analyze the thermal efficiency of the Gas and Steam Power Plant (PLTGU) at PT PLN (Persero) Nusantara Power Muara Karang Generating Unit (UP) before and after the implementation of combustion inspection. Thermal efficiency is a key parameter in assessing the performance of a power plant, which is influenced by various factors such as engine condition, equipment, and combustion process. In this study, measurements and analysis of PLTG operational data were conducted to evaluate changes in thermal efficiency due to combustion inspection. The data used includes temperature, pressure, and fuel consumption before and after inspection. Researchers can get research results from thermal efficiency, from the calculation results before combustion inspection obtained from the calculation of 87,41 MW load of 25,38%, while after combustion inspection at 87,41 MW load calculation of 27,63 %. 112,5 MW load before combustion inspection has a thermal efficiency of 25,99%, while after combustion inspection 112,5 MW load has an efficiency of 27,80%