ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TM2500 SEBELUM DAN SESUDAH HOT
SECTION EXCHANGE DI MPP AIR ANYIR BANGKA. Turbin gas adalah komponen utama dalam Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang bertugas mengonversi energi panas menjadi energi mekanis untuk menghasilkan listrik. Kinerja turbin gas sangat dipengaruhi oleh kondisi komponen pada Hot Section, yaitu bagian yang terpapar suhu tinggi seperti Nozzle Guide Vanes, bilah turbin, dan ruang bakar. Seiring waktu, kerusakan akibat keausan, korosi, dan kelelahan material dapat menurunkan efisiensi turbin, sehingga diperlukan proses Hot Section Exchange untuk mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami degradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan efisiensi turbin gas sebelum dan sesudah Hot Section Exchange di PLTG MPP Air Anyir UP MPP Bangka Belitung. Parameter yang dianalisis meliputi rasio tekanan, temperatur gas buang, konsumsi bahan bakar spesifik, dan efisiensi termal. Data operasional turbin gas dikumpulkan dan dibandingkan untuk kedua kondisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efisiensi termal serta penurunan SFC setelah Hot Section Exchange dilakukan. Pada beban 25 MW efisiensi turbin gas meningkat dari 88,980% menjadi 89,026%, sedangkan pada beban 15 MW efisiensi turbin gas meningkat dari 86,034% menjadi 86,321%.Temuan ini menegaskan bahwa Hot Section Exchange merupakan langkah pemeliharaan yang esensial untuk menjaga performa optimal turbin gas sekaligus mengurangi biaya operasional.

ANALYSIS OF TM2500 GAS TURBINE EFFICIENCY BEFORE AND AFTER HOT SECTION EXCHANGE AT MPP AIR ANYIR BANGKA. Gas turbines are key components in Gas Power Plants (PLTG), responsible for converting thermal energy into mechanical energy to generate electricity. The performance of a gas turbine is highly influenced by the condition of components in the Hot Section, which are exposed to high temperatures, including Nozzle Guide Vanes, turbine blades, and combustion chambers. Over time, damage caused by wear, corrosion, and material fatigue can reduce turbine efficiency, necessitating a Hot Section Exchange process to replace or repair degraded components. This study aims to evaluate changes in gas turbine efficiency before and after the Hot Section Exchange at PLTG MPP Air Anyir UP MPP Bangka Belitung. The analyzed parameters include pressure ratio, exhaust gas temperature, specific fuel consumption (SFC), and thermal efficiency. Operational data of the gas turbine were collected and compared under both conditions. The results indicate an increase in thermal efficiency and a reduction in SFC after the Hot Section Exchange. At a load of 25 MW, the gas turbine efficiency improved from 88.980% to 89.026%, while at a load of 15 MW, it increased from 86.034% to 86.321%. These findings affirm that Hot Section Exchange is an essential maintenance step to maintain optimal gas turbine performance while reducing operational costs.