Tanah yang terdapat pada proyek pembangunan Overpass Sedyatmo Rawa Bokor merupakan tanah lempung yang tidak bisa digunakan sebagai lapisan tanah dasar (subgrade) suatu jalan raya. Penggunaan metode stabilisasi dengan semen diharapkan dapat meningkatkan daya dukung tanah. Pada pengujian ini digunakan variasi kadar semen sebanyak 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% dari berat kering tanah untuk dapat menentukan kadar semen sehingga memenuhi kriteria sebagai lapisan subgrade jalan. Dari hasil pengujian didapatkan kadar semen sebanyak 10% yaitu 6,6571% dengan lama waktu pemeraman 7 hari sehingga dapat memenuhi nilai daya dukung tanah yang sesuai dengan ketentuan Bina Marga yaitu lebih dari 6%.

Soil on Overpass Sedyatmo Rawa Bokor Tangerang Banten is a land which isn’t used as a highway subgrade. The used of methodes of stabilization with cement is expected to improve the quality of soil. In this test used variations of cement content of 0%, 5%, 10%, 15% and 20% of the dry of soil in order to determine the cement content in accordance that can be meet the criteria as subgrade layer of a road. From the test result, obtain as much 10% cement content with curing time 7 days CBR value 6,6571% that referce to Bina Marga term which is more than 6%.