Kelapa Sawit merupakan salah satu komoditi utama hasil perkebunan di kabupaten Mesuji, Lampung. Selama ini cangkang kelapa sawit hanya dimanfaatkan untuk sebagian kecil kebutuhan saja, meskipun demikian masih menyisakan limbah cangkang sawit yang cukup banyak. Salah satu inovasi untuk mengatasi permasalahan limbah cangkang kelapa sawit adalah dengan cara menjadikan limbah ini sebagai pengganti pasir pada pembuatan batako. Penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap yaitu pengujian material dan pengujian benda uji yang meliputi kuat tekan dan penyerapan air.Pada penelitian ini di gunakan variasi campuran limbah cangkang kelapa sawit 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% dengan masa perawatan 7 hari, 14 hari, 28 hari serta penyerapan air pada umur 28 hari. Pada umur 28 hari, diperoleh nilai kuat tekan terbesar pada variasi campuran limbah CKS 0% sebesar 81,67 kg/cm² dengan serapan air sebesar 7,84%, sehingga masuk dalam mutu II. Sedangkan nilai kuat terendah terdapat pada variasi campuran limbah CKS 40% sebesar 11,67 kg/cm² dengan serapan air sebesar 14,68% sehingga tidak termasuk ke dalam tingkat mutu. Nilai optimum penggunaan limbah cangkang kelapa sawit berada pada variasi campuran CKS 10% dengan nilai 51,67 kg/cm² dan serapan air 9,46%. Berdasarkan hasil penelitian, batako dengan campuran limbah CKS dapat digunakan sebagai dinding non struktural.

Palm oil is one of the main commodities of plantation products in Mesuji regency, Lampung . So far, palm oil shells are only used for a small part of the needs, but still leaving a lot of palm kernel shell waste. One of the innovations to overcome the problem of palm oil shell waste is by making this waste as a substitute for sand in making brick making. This research was carried out in 2 stages, namely material testing and testing of specimens which included compressive strength and water absorption. In this study used a variation of the mixture of palm oil shell waste 0%, 10%, 20%, 30% and 40% with a maintenance period of 7 days, 14 days, 28 days and water absorption at 28 days. At the age of 28 days, the greatest compressive strength was obtained in the variation of 0% CKS waste mixture of 81.67 kg / cm² with water absorption of 7.84 % , so that it is included in quality II. While the lowest strong value is found in the variation of 40% CKS waste mixture of 11.67 kg / cm² with water absorption of 14.68 % so that it is not included in the quality level. The optimum value of the use of palm oil shell waste is in the variation of 10% CKS mixture with a value of 51.67 kg / cm² and water absorption 9.46%. Based on the results of the research, the concrete brick with a mixture of palm kernel shell waste can be used as a non-structural wall.